Komponen Pneumatik Beserta Simbol dan Cara Kerjanya

Komponen Pneumatik yang akan kita bahas pada postingan kali ini akan lebih jika spesifik dibanding postingan sebelumnya. Pada postingan kali ini kita akan mencoba membahas komponen pneumatik beserta simbolnya juga.

 

Katup Kontrol Arah / Directional Valve

Katup Kontrol Arah / directional valve

Katup kontrol arah merupakan komponen pneumatik yang berguna untuk mengarahkan udara bertekanan. Biasanya katup kontrol arah (KKA) sering digunakan sebagai elemen input maupun elemen kontrol akhir pada sistem pneumatik. Hal yang membuat KKA dapat menjadi komponen input dan elemen kontrol akhir dikarenakan komponen pneumatik ini memiliki konfigurasi yang unik sehingga dapat berperan menjadi komponen yang berbeda dari katup yang satu dengan yang lainnya. Berikut konfigurasi KKA.

Katup Kontrol Arah / directional valve

Berdasarkan pemaparan di atas maka kita dapat menentukan jenis KKA yang akan kita gunakan. KKA yang paling sering digunakan ialah Katup 5/2, 3/2, 4/2, dan 2/2. Untuk simbol komponen pneumatik dari katup 5/2, 3/2, 4/2, dan 2/2 dapat dilihat pada gambar dibawah

Katup Kontrol Arah / directional valve

Penamaan katup pneumatik terkadang juga diikuti oleh kondisi awal katup tersebut. Kita ambil contoh katup 3/2 NO (Normally Open) yang berada di sebelah kanan. Pengertian katup 3/2 NO adalah kondisi awal katup tersebut bersifat terbuka yakni mengalirkan udara dari nomor 1(input) menuju nomor 2(output) ketika katup 3/2 NO mengalami pengaktifan maka kondisi katup 3/2 NO akan berubah sehingga aliran dari nomor 1(input) tidak lagi menyalurkan udara menuju nomor 2(output) karena inputnya telah disumbat karena pergantian kondisi. Bagaimana penomoran pada Katup Kontrol Arah?

Penomoran pada katup kontrol arah

  • Nomor 1 : Input Katup

  •  Nomor 2,4 : Output Katup

  • Nomor 3,5 : Saluran pembuangan katup.

 Pengaktifan dan Pembalik Katup Kontrol Arah

Selain jumlah lubang dan banyaknya kondisi pada katup pneumatik, penamaan pada KKA juga dipengaruhi oleh pengaktifan dan pengembaliannya. Berikut contoh pengaktifan dan pengembalian kondisi pada katup pneumatik.

  • Secara Manual

Pengaktifan secara manual berarti membutuhkan kontak dari luar katup itu sendiri. Misal perlu ditekan secara manual atau ditekan oleh silinder.

Katup Kontrol Arah / directional valve

  • Secara Pneumatik atau Elektrik

Pengaktifan dengan Pneumatik yaitu pengaktifan dengan menggunakan udara bertekanan sehingga menyebabkan lubang fitting bertambah untuk pengaktifannya. Sedangkan pengaktifan secara elektrik katup diaktifkan dengan solenoid.

Katup Kontrol Arah / directional valve

Contoh Katup Kontrol Arah

Setelah mengetahui semua unsur penamaan pada KKA maka kita dapat mengetahui nama katup tersebut seperti contoh dibawah.

Katup Kontrol Arah / directional valve


Katup Satu Arah / Check Valve

 

Katup Satu Arah / Check Valve


Katup satu arah atau check valve memiliki fungsi untuk menyalurkan udara secara satu arah saja. Pada KKA udara masih bisa dibuang dari saluran 2(output) menuju 3(saluran pembuangan) tetapi pada check valve (katup satu arah) udara bertekanan hanya bisa mengalir dari 1(input) ke 2(output) saja. Check valve tidak bisa menyalurkan udara dari 2 ke 1 karena pada bagian dalam check valve ini terdapat suatu penyumbat seperti bola yang ditahan oleh bentuk v (perhatikan simbol komponen) sehingga apabila ada udara yang mengalir dari 2 ke 1 akan tertahan dan tidak bisa disalurkan.

 

Katup Cekik 2 Arah / Throttle Valve

Katup Cekik 2 Arah / Throttle Valve

Komponen pneumatik yang kita bahas selanjutnya adalah katup cekik 2 arah/throttle valve. Fungsi dari katup cekik dua arah ini adalah untuk memperlambat aliran udara bertekanan yang melalui katup ini. Cara kerja dari katup cekik 2 arah ini adalah jalur udara bertekanan yang melalui katup ini akan dipersempit sehingga udara bertekanan yang keluar akan lebih sedikit dari udara bertekanan yang masuk. Pernahkah kalian memencet ujung selang air? Nah kira kira cara kerjanya hampir mirip seperti itu, ketika ujung selang dipencet maka luas penampang yang dilalui akan lebih kecil karena sebagian air tertahan karena selang yang dipencet. Hal itu pula yang terjadi pada throttle valve ini. Banyaknya udara yang dialirkan pada katup cekik bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.

 

Katup Cekik 1 Arah/ One-way Flow Control Valve

 

Katup Cekik 1 arah memiliki fungsi yang hampir sama dengan katup cekik dua arah hanya saja terdapat sebuah perbedaan antara keduanya. Pada katup cekik 1 arah aliran udara yang dikontrol hanya 1 arah saja sedangkan dari arah sebaliknya udara bertekanan akan mengalir secara normal. Apabila kita perhatikan pada simbol komponen katup cekik 1 arah ini seperti terdapat check valve didalamnya. Sehingga udara yang tertahan oleh check valve hanya mempunyai 1 jalur untuk dilalui yaitu jalur udara yang dipersempit sedangkan dari arah sebaliknya udara memiliki 2 jalur yaitu jalur yang dipersempit dan jalur check valve yang dapat dilalui. Pada gambar di atas udara yang bergerak dari kiri ke kanan akan tercekik sedangkan udara yang bergerak dari kanan ke kiri akan mengalir seperti biasa. Kita juga bisa membuat katup cekik 1 arah ini dengan merangkai katup cekik 2 arah dan check valve seperti gambar di bawah.

Katup Cekik 1 Arah/ One-way Flow Control Valve
 

Katup OR/Shuttle Valve

Katup OR/Shuttle Valve

Komponen pneumatik yang berikutnya ialah Katup OR/shuttle valve. Cara kerja dari Katup OR ini sama dengan Cara kerja gerbang logika OR yaitu output akan bernilai 1 apabila salah satu atau semua inputnya bernilai 1. Artinya apabila disalah satu atau semua input pada katup OR mendapat input maka udara bertekanan akan diteruskan menuju output. Kita juga bisa membuat katup Or dengan cara merangkai dua check valve seperti gambar dibawah.


 

 

Katup AND/Two Pressure Valve


 


Komponen pneumatik yang terakhir kita bahas pada postingan kali ini ialah Katup AND/Two Pressure Valve. Katup ini cara kerjanya sama seberti gerbang logika AND yaitu output hanya akan berlogika 1 apabila semua inputnya berlogika 1. Artinya katup ini hanya akan mengalirkan udara bertekanan apabila semua inputnya mendapat udara bertekanan. Dalam merangkai komponen pneumatik kita juga bisa membuat gerbang logika AND yaitu dengan cara input kompoenen kedua diambil dari output komponen pertama.

Posting Komentar

0 Komentar